4.
PLANET
Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata
surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar
kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari,
karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus
berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan
Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga
berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Saturnus
memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas
dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan
atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya
kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus
sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan
pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwaan berpendapat, cincin
itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya
sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya
sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini,
diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah
bongkahan-bongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56
buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk
bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus,
Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet
Merkurius) dan Iapetus.
Atmosfer
Awan heksagonal
kutub utara yang pertama dideteksi oleh Voyager 1 dan akhirnya dipastikan oleh
Cassini.
Komposisi
Bagian luar
atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana dan
0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena,
etana dan fosfin.
Awan
Awan
Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda
bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih
redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus
dibuat oleh air es dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur
Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan diatasnya,
memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida
(simbol kimia: NH4HS) dan diatas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan
ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium,
dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer.
Inti
Planet
Inti Planet
Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan
sangat panas, temperaturnya mencapai 15.000 K (26.540 °F, 14.730 °C). Inti
Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali
lebih panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti
Planet Saturnus sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih
besar. Diatas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan
hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Diatas bagian tersebut
terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus berat, dengan
massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa inti Bumi.
Medan
gaya
Saturnus
memiliki medan gaya alami yang lebih lemah dari Yupiter. Medan gaya Saturnus
unik karena porosnya simetrikal, tidak seperti planet lainnya. Saturnus
menghasilkan gelombang radio, namun mereka terlalu lemah untuk dideteksi dari
Bumi. satelit dari Saturnus, Titan mengorbit di bagian luar medan gaya Saturnus
dan memberikan keluar plasma terhadap daerah dari partikel dari atmosfer Titan
yang yang diionisasi.
Rotasi
dan orbit
Jarak antara
Matahari dan Saturnus lebih dari 1.4 milyar km, sekitar 9 kali jarak antara
Bumi dan Matahari. Perlu 29,46 tahun Bumi untuk Saturnus untuk mengorbit
Matahari yang diketahui dengan nama periode orbit Saturnus. Saturnus memiliki
periode rotasi selama 10 jam 14 menit waktu Bumi. Namun, Saturnus tidak
merotasi dalam rata-rata yang konstan. Periode rotasi Saturnus tergantung
dengan kecepatan rotasi gelombang radio yang dikeluarkan oleh Saturnus. Pesawat
angkasa Cassini-Huygens menemukan bahwa emisi radio melambat dan periode rotasi
Saturnus meningkat. Tidak diketahui hal apa yang menyebabkan gelombang radio
melambat.
Cincin
Saturnus
Saturnus
terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu
obyek dapat dilihat yang paling menakjubkan dalam sistem tata surya.
Sejarah
Cincin itu
pertama sekali dilihat oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 dengan teleskopnya,
tetapi dia tidak dapat memastikannya. Dia kemudian menulis kepada adipati
Toscana bahwa "Saturnus tidak sendirian, tetapi terdiri dari tiga yang
hampir bersentuhan dan tidak bergerak. Cincin itu tersusun dalam garis sejajar
dengan zodiak dan yang ditengah (Saturnus) adalah tiga kali besar yang lurus
(penjuru cincin)". Dia juga mengira bahwa Saturnus memiliki
"telinga." Pada tahun 1612 sudut cincin menghadap tepat pada bumi dan
cincin tersebut akhirnya hilang dan kemudian pada tahun 1613 cincin itu muncul
kembali, yang membuat Galileo bingung.
Satelit
alami
Saturnus
memiliki 59 satelit alami, 48 di antaranya memiliki nama. Banyak satelit
Saturnus yang sangat kecil, dimana 33 dari 50 satelit memiliki diameter lebih
kecil dari 10 kilometer dan 13 satelit lainnya memiliki diameter lebih kecil
dari 50 km. 7 satelit lainnya cukup besar untuk, dimana satelit tersebut adalah
Titan, Rhea, Iapetus, Dione, Tethys, Enceladus dan Mimas. Titan adalah satelit
terbesar, lebih besar dari planet Merkurius dan satu-satunya satelit di
atmosfir yang memiliki atmosfir yang tebal. Hyperion dan Phoebe adalah satelit
terbesar lainnya, dengan diameter lebih besar dari 200 km.
Di Titan,
satelit terbesar Saturnus, satelit Desember tahun 2004 dan satelit Januari
tahun 2005 banyak foto Titan diambil oleh Cassini-Huygens. 1 bagian dari
satelit ini, yaitu Huygens mendarat di Titan.
SUMBER: www.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar